Header Ads


Manfaat Vitamin D Bagi Tubuh Kita Yang Bisa di Dapat Dengan Berjemur

Manfaat Vitamin D Bagi Tubuh Kita Yang Bisa di Dapat Dengan Berjemur


Vitamin D atau vitamin yang mendapat julukan sebagai “sunshine vitamin” ini adalah salah satu jenis vitamin larut lemak selain vitamin A, E, dan K. Kenapa mendapat julukan tersebut? Karena selain lewat makanan, vitamin ini diperoleh lewat bantuan sinar matahari.


Maka tak heran kita sering menjumpai banyak orang yang berjemur pada pagi hari untuk mencukupi vitamin D dalam tubuh. Mungkin termasuk kamu juga?


Namun, sudah tahukah kamu apa saja fungsi vitamin D untuk menunjang kesehatan tubuh? Atau jangan-jangan kamu berjemur hanya untuk menghangatkan badan atau ingin kulit berwarna kecokelatan? Daripada penasaran, simak ulasan berbagai manfaat vitamin D berikut ini sampai habis, ya.


1. Menjaga kesehatan tulang 


Fungsi utama vitamin D ini membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang bersama vitamin A, vitamin C, hormon paratiroid dan kalsitonin, serta mineral seperti kalsium, fosfor, magnesium dan fluoride. Tugas bersama inilah yang menjaga kesehatan tulang agar tidak mengalami kerapuhan. Apabila suplai salah satunya saja tidak cukup, maka fungsinya akan terganggu.


Mengutip laporan dalam Jurnal Riset Kesehatan tahun 2016, asupan vitamin D yang tidak cukup bisa menyebabkan penyerapan kalsium dalam tubuh jadi berkurang. Hal ini berakibat konsentrasi hormon paratiroid tinggi, sehingga rata-rata resorpsi tulang meningkat dan pada akhirnya menyebabkan tulang rapuh hingga fraktur.


Pada anak-anak, kekurangan vitamin D serum dapat menyebabkan kelainan tulang yang dinamakan rakitis, sementara pada orang dewasa dapat menyebabkan osteomalasia. Oleh karenanya, menjaga asupan vitamin D yang cukup akan sangat membantu mendukung pemeliharaan kesehatan tulang.


2. Mencegah risiko penyakit kardiovaskular


Laporan yang tertuang dalam Journal of Nutrition College tahun 2017 menyebutkan, sebuah studi penelitian di Australia dengan subjek kelompok perempuan usia 40-43 tahun menunjukkan bahwa dua pertiga perempuan mengalami kekurangan vitamin D dan mereka berisiko 1,6 kali untuk menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi, dibandingkan dengan perempuan dengan kadar vitamin D yang normal.


Di sisi lain, individu dengan kadar vitamin D yang rendah mengalami kejadian infark miokard lebih banyak dibandingkan dengan individu dengan kadar vitamin D dalam darah yang normal.


Studi lain juga menunjukkan bahwa subjek yang memiliki tingkat vitamin D yang tinggi dapat menurunkan 43 persen gangguan kardiometabolik.


Dari uraian studi tersebut, diduga vitamin D yang cukup mampu memperlambat kerusakan sel otot polos pada pembuluh darah, menurunkan kadar kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL), dan meningkatkan kadar kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL).


3. Mencegah diabetes melitus tipe 2 


Sebuah laporan dalam Jurnal Penyakit Dalam Indonesia tahun 2015 menyebutkan bahwa ada keterkaitan antara diabetes tipe 2 dengan kadar vitamin D.


Hal ini didasari oleh peran vitamin D dalam merangsang ekspresi reseptor insulin, sehingga meningkatkan kinerja insulin terhadap transpor glukosa. Penelitian yang dilakukan pada dua uji klinis dengan pasien intoleransi glukosa menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D dapat memperbaiki resistansi insulin.


Karena itulah, status vitamin D yang cukup dalam tubuh akan menjauhkan kita dari risiko mengalami diabetes tipe 2 akibat resistansi insulin.


4. Mencegah terjadinya infeksi 


Hal ini berkaitan dengan efek vitamin D pada sistem imunitas. Sebuah laporan dalam Jurnal Kesehatan Andalas tahun 2019 menyebutkan bahwa banyak studi in vitro menunjukkan vitamin D tidak hanya untuk meningkatkan respons imun alamiah (seperti makrofag), tetapi juga memacu respons imun adaptif terhadap patogen yang tidak dapat dihancurkan oleh makrofag secara efektif.


Beberapa penelitian klinis menunjukkan bahwa vitamin D memiliki peran terhadap pencegahan infeksi, terutama infeksi terkait saluran pernapasan, bahkan dapat digunakan sebagai terapi primer atau anjuran untuk penyakit infeksi virus, bakteri, ataupun jamur.


Beberapa penyakit seperti tuberkulosis, influenza, infeksi saluran kemih, serta asma bisa mengalami perbaikan jika didapatkan konsentrasi vitamin D yang cukup dalam tubuh.


5. Menurunkan risiko kanker


Dalam hal ini, kanker yang paling sering dihubungkan dengan rendahnya kadar vitamin D dalam tubuh adalah kanker payudara, usus dan prostat.


Sebuah ulasan ilmiah dalam Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory tahun 2014 menyebutkan, sebuah penelitian yang melibatkan subjek 980 perempuan menunjukkan semakin tinggi asupan vitamin D maka akan mengurangi risiko sebanyak 50 persen terhadap kejadian kanker payudara bila dibandingkan dengan mereka yang asupan vitamin D-nya rendah.


Sementara itu, penelitian terhadap laki-laki dengan kanker prostat menunjukkan bahwa penyakit tersebut timbul 3−5 tahun lebih lambat pada mereka yang bekerja di luar rumah dibandingkan yang berkegiatan di dalam ruangan.


Hal ini berkaitan dengan paparan sinar matahari sebagai salah satu faktor kurangnya vitamin D dalam tubuh. Seperti diketahui, vitamin D selain diperoleh dari makanan juga lewat pembuatan di kulit melalui bantuan sinar matahari.


Paparan sinar ultraviolet B (UVB) akan mengawali pembuatan vitamin D di kulit menjadi bentuk aktifnya. Terdapat perbedaan kadar vitamin D dalam tubuh pada mereka yang sering terpapar sinar matahari dengan yang tidak, di mana terdapat kurangnya status vitamin D pada orang-orang yang jarang terpapar sinar matahari.


Sangat penting bukan vitamin D? Oleh karena itu, statusnya yang cukup dalam tubuh perlu terus dijaga.


Kekurangan vitamin D hanya akan terjadi ketika kulit kekurangan paparan sinar matahari dan kurangnya asupan sumber vitamin D dalam pola makan sehari-hari. Untuk itulah, biasakan berjemur setiap 5-30 menit setiap 2-3 kali seminggu. Itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin D dalam tubuh.


Perlu diingat, minimal 20 persen permukaan kulit harus terpapar sinar matahari secara langsung tanpa terhalang pakaian atau tabir surya, seperti wajah, tangan, ataupun kaki.


Lalu, optimalkan dengan konsumsi makanan sumber vitamin D seperti telur, mentega, sereal, susu, keju, ikan salmon, tuna serta minyak ikan dapat mencukupi kebutuhan vitamin D yang dibutuhkan oleh tubuh.

No comments