Akibat Salah Berolahraga Bisa Tingkatkan Risiko Komplikasi Jantung
Info Kesehatan - Berolahraga adalah salah satu cara untuk menjaga kesehatan, khususnya jantung. Itulah kenapa kini tren berolahraga sangat digemari masyarakat, terutama Millennials dan Gen Z. Coba saja tengok ke luar, banyak sekali orang yang bersepeda, joging, yoga, atau sekadar berjalan kaki mengelilingi kompleks rumah.
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
Akan tetapi, kamu tak boleh lengah dan merasa aman karena rutin berolahraga. Nyatanya, kebiasaan olahraga yang tak tepat dan berlebihan justru bisa berbalik mengancam tubuh, yaitu meningkatkan risiko terhadap penyakit jantung dan komplikasinya.
Bagaimana ini bisa terjadi? Untuk memperjelas persoalan ini, SahabatQQ menghubungi dr. Leonardo Paskah Suciadi, SpJP, FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Siloam Heart Institute/Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang juga seorang penggiat olahraga lari. Yuk, ikuti penjelasannya berikut ini!
1. Olahraga yang berlebihan berpotensi tingkatkan risiko komplikasi jantung
Dokter Paskah mengatakan bahwa olahraga sebenarnya efektif untuk menyehatkan tubuh jika dilakukan dengan porsi yang terukur dan cara yang benar. Sebaliknya, kebiasaan ini dapat berpengaruh buruk untuk kesehatan ketika dilakukan secara berlebihan dan tak sesuai dengan kemampuan tubuh.
Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa olahraga berlebihan dalam jangka panjang juga berdampak pada perubahan struktur jantung. Hal ini perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan gangguan terhadap kinerja organ tersebut. Walaupun begitu, pernyataan ini masih tergolong kontroversial.
2. Saat berolahraga, jantung bekerja lebih ekstra daripada biasanya. Inilah awal dari meningkatnya risiko komplikasi jantung
Lantas, bagaimana bisa olahraga yang sebenarnya baik untuk kesehatan bisa berbalik membahayakan jantung kita?
"Respons akut dari sistem jantung dan pembuluh darah pada saat berolahraga misalnya tekanan darah, khususnya sistolik akan meningkat, detak jantung atau nadi menjadi cepat, otot jantung akan berusaha berkontraksi lebih kuat, dan aliran darah menjadi lebih cepat," kata dr. Paskah saat dihubungi oleh SahabatQQ pada Sabtu (25/7).
Dengan kata lain, semua kondisi tersebut membuat jantung bekerja lebih berat daripada biasanya. Tekanan fisik terus-menerus terhadap sistem jantung dan pembuluh darah dapat meningkatkan risiko komplikasi pada individu yang rentan. SahabatQQ
3. Ini komplikasi yang biasa muncul dari olahraga yang tidak tepat
Ternyata kesalahan dalam berolahraga bisa berdampak fatal, lho. Komplikasi yang paling berbahaya adalah serangan jantung akut. Pada umumnya, masalah ini muncul tepat di puncak berolahraga atau sesaat setelahnya.
"Kejadian ini jika tidak segera ditolong dapat berakhir sebagai kematian jantung mendadak," terang dokter Paskah.
Serangan pada umumnya berupa hilangnya kesadaran secara mendadak, jantung berhenti berdetak, serangan jantung koroner, irama jantung yang tak beraturan, aorta yang robek, hingga gagal jantung akut. Semuanya sangat berbahaya dan bisa berujung pada kematian.
4. Golongan orang yang lebih rentan terhadap masalah jantung karena salah berolahraga
Dokter Paskah mengutarakan bahwa ada golongan orang yang lebih rentan mengalami masalah jantung karena salah berolahraga. Golongan pertama adalah orang-orang yang memiliki kelainan jantung bawaan sejak lahir.
Golongan kedua adalah orang-orang yang memiliki berbagai faktor risiko penyakit jantung koroner. Mulai dari usia lanjut, ada anggota keluarga yang berpenyakit jantung, merokok, tingkat kolesterol tinggi, konsumsi alkohol berlebih, hipertensi, dan diabetes yang tak terkontrol.
Orang-orang yang pernah sakit jantung dan mengalami gangguan pembuluh darah juga lebih rentan terhadap komplikasi ini. Terlebih lagi mereka yang pernah melakukan prosedur bedah jantung dan memasang stent atau cincin koroner.
Golongan terakhir adalah orang-orang yang justru baru memulai olahraga dan memiliki pengetahuan yang minim tentang olahraga yang benar. Terlebih lagi ketika mereka langsung berolahraga berat dan intens tanpa persiapan matang.
"Hati-hati pada semua yang baru mulai olahraga, latihan seadanya, apalagi jika olahraganya terbilang intensitas cukup berat. Ini dikarenakan proses adaptasi tubuhnya terhadap respons olahraga belum benar-benar adekuat (memadai)," jelas dr. Paskah.
5. Tak hanya pada lansia, komplikasi jantung juga bisa dialami para dewasa muda
Jika kamu mengira bahwa masalah ini hanya terjadi pada orang lanjut usia, kamu keliru. Risiko ini ternyata juga bisa dialami oleh dewasa muda atau orang-orang yang berusia di bawah 40 tahun.
Pada rentang usia tersebut, komplikasi jantung saat berolahraga sering kali muncul akibat berbagai kelainan bawaan yang belum terdeteksi sebelumnya. Misalnya kelainan otot jantung, ketidakstabilan listrik jantung, dan bocornya katup jantung.
"Kebanyakan penderita tidak memiliki keluhan apa pun sebelum kejadian, sehingga dapat beraktivitas layaknya orang normal. Namun, kondisi demikian jika tidak terdeteksi dini dapat berakibat fatal.
Karena mayoritas komplikasi pertama yang muncul saat berolahraga adalah pingsan atau bahkan kematian jantung mendadak jika terlambat ditolong," ujar dr. Paskah.
6. Ini kesalahan berolahraga yang harus kamu hindari!
Dari awal penjelasan telah disebutkan bahwa risiko timbulnya komplikasi jantung ini terjadi karena kebiasaan olahraga yang salah. Namun, sebenarnya kesalahan seperti apa yang dimaksud?
Dokter Paskah menyebutkan beberapa jenis kesalahan olahraga yang berbahaya untuk jantung kita. Berikut ini di antaranya:
- Olahraga intensitas berat yang tidak disertai persiapan yang baik. Mulai dari porsi latihan atau pemanasan yang cukup, asupan makanan yang tepat sebelum berolahraga, serta istirahat yang cukup sebelum olahraga;
- Olahraga intensitas berat yang tidak diiringi dengan waktu pemulihan yang cukup setelahnya;
- Nekat berolahraga ketika kondisi tubuh sedang tidak fit juga bisa menimbulkan komplikasi jantung. Misalnya ketika tidak enak badan, kurang tidur, sedang menjalani diet yang ketat, kelelahan, atau saat tekanan darah dan gula darah sedang melonjak;
- Latihan kekuatan otot atau resistansi seperti push-up, sit-up, dan angkat beban secara berlebihan tanpa teknik latihan yang tepat. Jenis olahraga ini tidak dianjurkan untuk orang-orang yang memiliki riwayat penyakit jantung.
7. Lalu jenis olahraga seperti apa yang baik untuk jantung?
Setiap jenis olahraga memiliki tujuannya masing-masing. Contohnya yoga untuk melatih ketenangan dan kesehatan psikologis. Kemudian, ada pula kardio untuk membakar kalori hingga angkat beban untuk menguatkan otot. Lalu olahraga seperti apa yang bisa menyehatkan jantung?
"Olahraga yang direkomendasikan adalah jenis aerobik atau dinamis seperti jalan cepat, joging, berenang, sepeda, dan senam aerobik dengan intensitas menengah. Total waktu maksimal 150 menit per minggu yang terbagi dalam beberapa hari, idealnya 30 menit per hari," dr. Paskah menyarankan.
Namun, jika ingin berolahraga dengan intensitas yang lebih berat seperti kardio, kamu sebaiknya menurunkan "porsi" olahraga. Durasi yang dianjurkan oleh dokter di Siloam Hospitals tersebut adalah 75 menit per minggu, yang dibagi secara proporsional dalam beberapa hari. Agen Domino99
"Yang terpenting, olahraga harus dilakukan secara rutin. Jika mungkin setiap hari dibandingkan hanya dilakukan sekaligus di satu hari saja per minggu. Everyday-active person is better than weekend-only athlete," tambahnya.
8. Hal-hal yang penting untuk diperhatikan agar terhindar dari risiko komplikasi jantung
Selain jenis olahraga, ada pula faktor lain yang perlu kamu perhatikan agar terhindar dari risiko yang berbahaya ini, yaitu:
- Berolahragalah sesuai dengan kapasitas tubuh, jangan memaksakan diri;
- Hindari olahraga berlebihan dalam satu waktu saja. Ini akan membuat tubuhmu kaget dan kelelahan;
- Jika kamu memiliki riwayat penyakit jantung di keluarga, sebaiknya lakukan check-up untuk mengidentifikasi risiko;
- Olahraga saja tak cukup, lho. Kamu harus mengimbanginya dengan asupan makanan sehat;
- Ubah gaya hidupmu! Hindari merokok, kurangi konsumsi minuman beralkohol, serta istirahat dengan cukup.
Ternyata olahraga bagaikan pisau bermata dua, ya. Di satu sisi kebiasaan ini bisa membuat kita lebih sehat. Namun, jika dilakukan secara tidak tepat, olahraga malah bisa membahayakan keselamatan kita.
Maka dari itu, penting untuk mengaplikasikan saran-saran di atas. Dengan begitu, kita tetap mendapatkan manfaat olahraga secara maksimal tanpa perlu khawatir akan risiko komplikasi jantung.
Post a Comment