5 Mekanisme Adaptasi Tubuh Yang Sering Tidak Kita Sadari
SahabatQQ - Tubuh biologis makhluk hidup memiliki sebuah sistem atau mekanisme untuk menjaga agar tubuh tetap dalam kondisi yang normal. Beberapa peristiwa atau kejadian tertentu mungkin dapat membuat tubuh merasa tertekan atau stres tanpa disadari.
Stres dan tekanan yang dialami oleh tubuh mungkin tidak dapat kamu rasakan, namun pada kenyataannya tubuh biologis akan tetap merespons stres tersebut dengan sebuah mekanisme adaptasi dengan tujuan menjaga kerja tubuh tetap normal.
Inilah lima mekanisme adaptasi tubuh yang sering tidak kamu sadari. Apa saja, ya?
1. Glikogenolisis
Glikogenolisis adalah proses pembakaran cadangan glikogen dalam hati untuk digunakan sebagai glukosa akibat tubuh tidak mendapatkan asupan makanan, seperti dicatat dalam jurnal sains NCBI.
Jadi, secara sederhana, proses ini merupakan mekanisme adaptasi tubuh pada saat seseorang kelaparan. Karena tidak menerima asupan makanan, tubuh akan menggunakan cadangan glukosa yang terdapat dalam hati dan otot.
Mekanisme adaptasi ini mutlak dilakukan oleh tubuh biologis manusia untuk menjaga supaya otak dapat terus bekerja secara normal. Namun, mekanisme ini hanya dapat bertahan sekitar 18-20 jam tergantung dari aktivitas yang dilakukan.
2. Berhenti Berkeringat
Jika kamu kekurangan cairan atau dehidrasi, otak akan memerintahkan tubuhmu supaya tidak mengeluarkan keringat. Cara ini merupakan salah satu mekanisme adaptasi ketat yang dapat dilakukan oleh tubuh manusia pada saat kekurangan cairan.
Tubuh biologis rupanya akan lebih selektif pada saat kondisi terdesak. Jika biasanya tubuh mengeluarkan banyak keringat pada saat beraktivitas, tubuh akan menghentikan proses pengeluaran keringat tersebut saat dehidrasi.
Namun, jika terlalu lama mengalami dehidrasi, tubuh akan mengalami dampak yang fatal. Healthline dalam lamannya mencatat bahwa keringat sangat berguna mengatur suhu tubuh. Jadi, tanpa keringat, suhu dalam tubuh bisa kacau dan tak terkontrol.
Dehidrasi berkepanjangan juga membawa pengaruh buruk bagi ginjal, otak, jantung, hati, dan hampir semua organ tubuh yang ada. Ini terjadi karena sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air.
3. Vasokonstriksi
Mengapa kita menjadi lebih sering buang air kecil pada saat cuaca sedang dingin? Medis menjawabnya sebagai bagian dari proses atau mekanisme vasokonstriksi, seperti ditulis dalam Science ABC.
Vasokonstriksi adalah mekanisme pengecilan lumen pembuluh darah manusia. Vasokonstriksi merupakan mekanisme adaptasi yang akan dilakukan oleh tubuh biologis pada saat menghadapi cuaca yang dingin supaya suhu inti tubuh tetap terjaga.
Nah, rupanya mekanisme vasokonstriksi tadi berkorelasi dengan meningkatnya jumlah cairan dalam tubuh. Hal ini juga akan mengakibatkan seseorang sering buang air kecil pada saat cuaca dingin.
Namun, mekanisme adaptasi ini memiliki batasan tertentu. Dalam suhu yang ekstrem, adaptasi jenis ini sudah tak akan berlaku lagi. Suhu dingin ekstrem akan membuat tubuh mengalami hipotermia atau turunnya suhu tubuh hingga mencapai di bawah 35 derajat Celsius.
4. Adaptasi Melanosit
Kulit yang menghitam akibat sinar matahari juga merupakan proses adaptasi yang dilakukan tubuh manusia. Proses atau mekanisme ini terjadi karena reaksi pada sel-sel kulit yang mengakibatkan perpindahan atau transfer melanosom yang sangat cepat, seperti dicatat dalam laman sains NCBI.
Percepatan pergerakan melanosit dari lapisan dalam epidermis yang menuju lapisan kulit bagian atas akan melindungi kulit dari bahaya sinar UV. Adaptasi ini paling sering terjadi pada orang-orang yang tinggal di daerah tropis.
Namun, mekanisme adaptasi ini berjalan sangat lambat bagi orang-orang yang tinggal di daerah subtropis. Hal ini terjadi karena sel-sel kulit manusia dapat berbeda-beda tergantung di mana ia tinggal. Faktor genetik juga sangat memengaruhi terhadap cepat atau lambatnya adaptasi ini dilakukan.
5. Menguap
Menguap dapat dialami oleh semua orang, bahkan hewan mamalia pada umumnya. Mengapa mamalia dapat menguap? Apa fungsinya? Faktanya, menguap adalah sebuah mekanisme adaptasi untuk mendinginkan otak.
Laman Scientific American menulis bahwa menguap dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah rasa lelah pada tubuh yang kerap tidak disadari. Dengan tubuh yang lelah dan rendahnya oksigen dalam tubuh, otak memerintahkan tubuh untuk mengambil oksigen sebanyak mungkin dengan cara menguap.
Dengan masuknya pasokan oksigen yang cukup banyak, kerja otak akan kembali normal dan suhunya akan tetap terjaga. Uniknya, menguap diduga dapat menular. Para pakar medis masih belum mengetahui secara pasti mengapa hal ini terjadi. Agen Domino99
Kebanyakan ilmuwan menduga bahwa menguap yang diikuti oleh orang lain dapat terjadi karena seseorang mengetahui bahwa dengan menguap maka akan didapat perasaan yang lebih rileks. Jadi, menguap terjadi bukan hanya karena rasa kantuk, melainkan itu adalah mekanisme adaptasi tubuh manusia.
Itulah lima mekanisme adaptasi tubuh yang sering tidak kamu sadari. Ternyata, hampir setiap hari kita mengalami adaptasi-adaptasi tersebut, ya!
Post a Comment