Fakta Tentang Suhu Tubuh Normal Manusia dan Faktor Yang Memengaruhinya
SahabatQQ - Suhu tubuh manusia sering kali mengalami perubahan akibat beberapa faktor yang memengaruhinya. Oleh karena itu, suhu tubuh normal pada manusia merupakan sesuatu yang penting untuk diketahui, sebagai langkah dalam mencegah hal-hal yang berkaitan dengan penurunan (hipotermia) atau peningkatan (demam) suhu tubuh.
Lantas, bagaimana mekanisme hipotermia dan demam? Berapa suhu tubuh manusia yang normal dan bagaimana cara menjaganya tetap normal? Biar nggak penasaran, yuk, simak ulasannya berikut ini!
1. Apa itu hipotermia?
Hipotermia adalah kondisi ketika suhu tubuh berada di bawah normal. Hipotermia sering kali dipandang sebagai suatu kondisi yang hanya terjadi pada lingkungan yang sangat dingin, seperti musim salju.
Akan tetapi, itu tidak benar, karena hipotermia juga bisa terjadi pada suhu yang lebih tinggi atau di dalam ruangan. Dilansir WebMD, faktor-faktor yang menandai hipotermia adalah:
- Penggunaan alkohol atau narkoba
- Hipotiroidisme (tiroid yang kurang aktif)
- Anoreksia
- Stroke
- Sepsis (infeksi luar biasa)
- Penyakit Parkinson
- Kerusakan saraf
- Malnutrisi
- Obat-obatan seperti antidepresan, antipsikotik, atau obat penenang
- Anestesi
2. Apa perbedaan hipotermia dan demam?
Berlawanan dengan hipotermia, demam (hypertermia) adalah kondisi ketika suhu tubuh melebihi batas normal. Biasanya, demam merupakan pertanda bahwa tubuh sedang melawan infeksi kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
Dilansir Mayo Clinic, demam bisa memiliki gejala-gejala sebagai berikut:
- Berkeringat
- Menggigil
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Kehilangan selera makan
- Sensitif (mudah merasa marah)
- Dehidrasi
- Kelemahan
SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
3. Faktor-faktor yang memengaruhi suhu tubuh
Perubahan suhu tubuh manusia dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Seperti yang diuraikan di laman ONiO, faktor-faktor yang memengaruhi suhu tubuh meliputi:
- Usia. Pengaruh usia pada suhu tubuh merupakan salah satu faktor yang paling dasar. Karena memiliki proses metabolisme yang lebih tinggi, anak-anak cenderung memiliki suhu tubuh dasar yang lebih tinggi daripada orang dewasa.
- Jenis kelamin. Sudah ada beberapa penelitian mengenai pengaruh jenis kelamin terhadap suhu tubuh manusia, tetapi belum diketahui dengan pasti mengenai siapa yang memiliki suhu tubuh dasar yang lebih tinggi antara laki-laki dan perempuan. Namun, pada masa kehamilan dan ovulasi, suhu tubuh perempuan memang menjadi lebih tinggi daripada biasanya.
- Waktu. Hal ini berkaitan dengan waktu dari pagi sampai sore hari. Biasanya, seseorang mengalami perubahan suhu dalam sehari, yang disebabkan oleh tingkat aktivitas metabolisme.
- Latihan fisik. Selama aktivitas yang berat, maka otot akan menghasilkan panas yang luar biasa. Inilah yang menyebabkan peningkatan suhu.
- Stres. Pada kondisi stres, maka suhu tubuh akan meningkat. Hormon stres seperti kortisol dan adrenalin berperan dalam mediasi peningkatan suhu tubuh ini. Peningkatan suhu ini merupakan respons adaptif tubuh untuk menghadapi ancaman yang dirasakan.
- Makan. Setelah makan, perubahan suhu tubuh sering kali terjadi. Biasanya, hal ini dikarenakan proses metabolisme yang menyebabkan suhu tubuh menjadi meningkat.
- Konsumsi obat dan merokok. Penggunaan obat-obatan ini termasuk golongan antibiotik (sefalosporin, penisilin, dll.), metildopa, fenitoin, diketahui dapat meningkatkan suhu tubuh. Selain itu, merokok juga dapat meningkatkan suhu tubuh.
- Tempat pengukuran. Ternyata, perbedaan tempat mengukur suhu tubuh juga dapat menyebabkan hasil yang berbeda. Pengukuran suhu tubuh di mulut, akan mengalami perbedaan pada hasilnya.
4. Pedoman suhu tubuh normal pada manusia
Ternyata, suhu tubuh normal pada manusia bisa berbeda-beda, tergantung pada usianya. Hal ini dikarenakan seiring kita beranjak dewasa, maka tubuh akan lebih sulit dalam menyimpan panas. Oleh karena itu, orang dewasa memiliki suhu tubuh yang lebih rendah daripada anak-anak.
Dilansir Healthline, suhu tubuh normal pada manusia dapat berkisar antara:
- Bayi dan anak-anak. Pada bayi dan anak-anak, suhu tubuh rata-rata berkisar antara 36,6 derajat Celcius hingga 37,2 derajat Celcius
- Dewasa. Di antara orang dewasa, suhu tubuh rata-rata berkisar dari 36,1 derajat Celcius hingga 37,2 derajat Celcius
- Orang dewasa di atas usia 65 tahun. Pada orang dewasa yang lebih tua, suhu tubuh rata-rata lebih rendah dari 37 derajat Celcius
Namun, perlu diingat bahwa suhu tubuh setiap orang mungkin saja berbeda-beda. Biasanya, suhu tubuh akan berbeda sekitar 0,6 derajat Celcius dari pedoman di atas.
5. Bagaimana cara mengukur suhu tubuh?
Secara umum, suhu tubuh pada manusia dapat diukur dengan termometer. Termometer ini pun memiliki banyak jenis serta letak penggunaannya.
Dilansir Cleveland Clinic, jenis-jenis termometer yang dapat digunakan untuk mengukur suhu tubuh adalah:
- Termometer digital. Dalam penggunaannya, termometer dibagi menjadi tiga, yaitu oral (digunakan pada anak-anak usia 4 tahun - dewasa); rektal (digunakan pada anak-anak sampai usia 3 tahun); dan ketiak (digunakan pada anak kecil maupun dewasa).
- Termometer timpani (telinga). Digunakan untuk mengukur suhu di dalam telinga dengan membaca panas inframerah di sana. Biasanya termometer ini digunakan pada bayi dan anak-anak. Namun, tidak disarankan penggunaannya pada bayi di bawah umur 3 bulan atau pada anak-anak yang memiliki kondisi tertentu dengan telinganya.
- Termometer arteri temporal (dahi). Digunakan untuk mengukur suhu tubuh lewat panas inframerah yang keluar dari kepala.
6. Bagaimana cara menggunakan jenis-jenis termometer tersebut?
Berdasarkan jenisnya, termometer juga memiliki cara penggunaan yang berbeda, seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Termometer digital (oral)
- Cuci tangan dengan sabun dan air hangat
- Gunakan termometer bersih yang telah dicuci dengan air dingin
- Bersihkan termometer dengan alkohol gosok, lalu bilas untuk menghilangkan alkohol
- Jangan makan atau minum apa pun setidaknya selama 5 menit sebelum mengukur suhu agar hasilnya lebih akurat
- Letakkan ujung termometer di bawah lidah
- Pegang termometer di tempat yang sama selama sekitar 40 detik
- Pembacaan akan terus meningkat dan simbol F (atau C) akan berkedip selama pengukuran
- Biasanya, termometer akan mengeluarkan bunyi "beep" saat pembacaan terakhir selesai (biasanya sekitar 30 detik)
- Catat suhu dan waktunya
- Bilas termometer dengan air dingin, bersihkan dengan alkohol dan bilas kembali
Termometer digital (rektal)
- Cuci termometer rektal dengan sabun dan air hangat
- Oleskan sedikit pelumas (seperti petroleum jelly) pada sensor (ujung) termometer
- Tempatkan perut anak di atas pangkuan atau meja, dengan satu telapak tangan di punggungnya. Atau tempatkan anak menghadap ke atas, dengan kaki ditekuk ke arah dada dan pegang bagian belakang pahanya dengan satu tangan
- Letakkan popok atau kain di bawah anak karena ia mungkin akan segera buang air besar setelah termometer dilepas
- Dengan menggunakan tangan yang lain, masukkan termometer dengan hati-hati ke dalam anus sampai ujungnya benar-benar berada di dalam rektum. JANGAN paksakan jika merasakan perlawanan dari anak
- Jaga agar termometer tetap stabil dengan tangan sampai terdengar bunyi "beep" (sekitar 30 detik)
- Tarik termometer dengan lembut
- Catat suhu dan waktunya
- Bersihkan termometer secara menyeluruh dengan sabun dan air
- Termometer ini dapat dibersihkan lagi dengan alkohol lalu bilas
Termometer digital (ketiak)
- Lepaskan baju anak dan letakkan ujung termometer ke ketiaknya
- Pastikan ketiak anak tetap kering untuk mendapatkan pembacaan yang paling akurat
- Jaga termometer ketiak tetap di tempatnya dengan melipat lengan anak di depan dadanya
- Termometer akan berbunyi "beep" saat membaca selesai (metode ini mungkin memerlukan waktu lebih dari 30 detik)
- Catat suhu dan waktunya
- Bersihkan termometer dengan sabun dan air atau dengan alkohol, selalu bilas sebagai langkah terakhir
Termometer timpani (telinga)
- Tarik perlahan bagian atas telinga untuk membuka liang telinga
- Tempatkan tutup pelindung di ujung termometer
- Masukkan termometer dengan hati-hati sampai saluran telinga tertutup sepenuhnya
- Tekan dan tahan tombol selama 1-2 detik sampai terdengar bunyi "beep" (ikuti petunjuk produknya)
- Lepaskan termometer, buang penutupnya, dan catat suhu dan waktu
Termometer arteri temporal (dahi)
- Nyalakan termometer
- Tempatkan tutup pelindung pada termometer
- Arahkan termometer dengan lembut di dahi sehingga pemindai inframerah dapat mengukur suhu arteri temporal
- Catat suhu dan waktu
- Lepaskan tutup pelindung dan buang
7. Tips menurunkan suhu tubuh akibat kepanasan
Ketika cuaca panas dan banyak beraktivitas, suhu tubuh akan meningkat. Untuk menurunkannya, dilansir Medical News Today, kamu bisa menerapkan tips berikut ini:
- Minumlah cairan yang dingin
- Berteduh ke tempat yang udaranya lebih sejuk
- Berendam atau mandi air dingin
- Mengaplikasikan air dingin atau es batu pada titik-titik terpenting tubuh seperti pergelangan tangan, leher, dada, dan pelipis
- Kurangi aktivitas atau gerakan tubuh
- Gunakan pakaian yang ringan dan dapat menyerap keringat dengan baik
- Minum suplemen
- Konsultasi dengan dokter terkait kesehatan tiroid
8. Kapan harus ke dokter bila mengalami perubahan suhu tubuh?
Perubahan suhu tubuh dari batas normal tidak boleh disepelekan. Demam memang bisa hilang dengan sendirinya bila tidak terlalu parah. Namun, kamu harus segera periksa ke dokter bila demam terjadi disertai gejala-gejala lainnya. Pemeriksaan ini diperlukan untuk mengetahui penyebab yang mendasari demam agar bisa ditangani sesuai kondisi yang mendasarinya.
Selain itu, penurunan suhu tubuh di bawah rata-rata suhu tubuh normal juga memiliki risiko yang cukup membahayakan. Jika tidak segera ditangani dengan baik, maka hipotermia bisa mengarah pada kematian. Oleh karena itu, penting untuk konsultasi dengan dokter jika kamu mengalami gejala-gejala hipotermia. Agen Domino99
Itulah penjelasan tentang suhu tubuh normal pada manusia serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Bila mengalami kenaikan maupun penurunan suhu tubuh, perhatikan saksama gejala-gejala yang menyertai demam dan periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan terbaik.
Post a Comment