Header Ads


5 Fakta Tentang Perkembangan COVID-19, Yang Harus di Pahami!

5 Fakta Tentang Perkembangan COVID-19, Yang Harus di Pahami!

SahabatQQ - Mungkin kamu sebelumnya tak pernah membayangkan mesti hidup di tengah pandemi, seperti pandemi COVID-19 ini. Hingga kini, penyakit akibat virus corona SARS-CoV-2 ini masih terus diteliti para ilmuwan dan dunia masih berperang melawannya.


Untuk menambah wawasan sekaligus mewaspadai COVID-19, ada beberapa fakta perkembangan terbaru akan penyakit tersebut. Yuk, kita simak bersama!


1. Status pandemi

Melansir laman resmi World Vision, pada tanggal 11 Maret 2020 Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan secara resmi status pandemik COVID-19.


Untuk menambah wawasan kita bersama terkait wabah, epidemi, dan pandemi, berikut ini penjelasan singkatnya:


Wabah, merupakan keadaan di mana virus jenis baru ditemukan di lokasi baru, dan skala penularannya hanya bersifat lokal;

Epidemi, disebut demikian jika virus tersebut dapat menular dengan cepat dari orang yang satu ke banyak orang;

Pandemi, jika muncul suatu penyakit baru, di mana kejadianya berlaku secara global, menyebabkan infeksi yang serius. Populasi tidak memiliki kekebalan akan virus tersebut dan sangat mudah ditularkan.

WHO tentu sudah memiliki pertimbangan tersendiri mengenai diumumkannya COVID-19 sebagai pandemi. Tentu ini menyebabkan kepanikan di seluruh penjuru dunia, akan tetapi hal baik yang diharapkan adalah seluruh negara bisa segera melakukan langkah preventif dengan cepat untuk memerangi penyebaran virus.


2. Orang yang pernah terinfeksi mungkin bisa terinfeksi lagi

Mungkin kamu salah satu orang yang menanyakan, apakah orang yang pernah terinfeksi virus COVID-19, masih bisa tertular kembali? Jawabanya adalah mungkin.


Menurut keterangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), pada sebuah penelitian tentang kekebalan tubuh petugas kesehatan, sebanyak 44 orang ditemukan ulang mengalami reinfeksi (infeksi ulang) dari 6.614 orang yang pernah terkonfirmasi positif sebelumnya.


Para peneliti menyimpulkan bahwa kejadian reinfeksi mungkin terjadi meskipun angkanya kecil. Jadi, walaupun kamu adalah penyintas COVID-19, jangan sampai lengah. Tetap jaga protokol kesehatan dan jangan tunda mendapatkan vaksin bila sudah mendapat giliran.


Isu lain yang juga perlu diperhatikan adalah mengenai orang yang sudah memiliki imunitas terhadap virus SARS-CoV-2, masih memiliki kemungkinan untuk membawa virus dan menularkannya kepada orang lain. Terlebih bila berinteraksi dengan orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah seperti bayi, lansia, orang-orang dengan komorbid, atau dengan gangguan imunitas. Jadi, tetap berhati-hati, ya!


SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya


3. Bayi yang terpapar rentan bergelaja lebih parah

Melansir Mayo Clinic, bayi di bawah 1 tahun mungkin lebih berisiko lebih tinggi terkena penyakit parah dengan COVID-19 daripada anak yang lebih tua. Ini kemungkinan karena sistem kekebalan mereka yang belum matang dan saluran udara yang lebih kecil, yang membuat mereka lebih mungkin mengembangkan masalah pernapasan dengan infeksi virus pernapasan.


Bayi yang baru lahir bisa terinfeksi virus penyebab COVID-19 saat persalinan atau terpapar virus dari orang yang merawatnya. 


Bila seorang ibu positif COVID-19 atau sedang menunggul hasil tes karena ada gejala, selama rawat inap pascapersalinan harus pakai masker dan selalu mencuci tangan saat akan menyentuh bayi. Disarankan pula untuk jaga jarak aman dengan bayi, sehingga risiko penularan pada bayi bisa diminimalkan.


Namun. bila ibu mengalami gejala yang cukup parah, ibu dan bayi perlu dipisahkan untuk sementara waktu.


4. Orang bergolongan darah A lebih rentan terinfeksi

Melansir Healthline, terdapat penelitian yang menyebut bahwa orang yang memiliki golongan darah A punya risiko 45 persen lebih tinggi untuk tertular virus COVID-19 dibandingkan dengan pemilik golongan darah lainya.


Penelitian lain menyampaikan bahwa orang yang memiliki golongan darah O memiliki daya tahan lebih baik dari pada orang yang bergolongan darah A.


Dr. Mary Cushman, MSc, ahli hematologi dan profesor di University of Vermont, Amerika Serikat, mengatakan, "Apa pun golongan darah yang dimiliki, jangan mengurangi kewaspadaan terhadap seranga virus ini."


Karena, dikhawatirkan orang yang bergolongan darah O menjadi lengah dan melonggarkan protokol kesehatan. Perlu diingat, meski daya tahan tubuh baik, bukan berarti seseorang kebal terhadap COVID-19.


Apa pun hasil penelitian yang sudah ada akan terus dikaji ulang untuk memperoleh hasil terbaru. Harusnya ini menjadikan kita lebih waspada, karena yang pasti setiap orang berisiko terinfeksi.


5. Virus terus bermutasi

Melansir BBC, berdasarkan keterangan dari CDC, bahwasannya virus bermutasi secara alami setiap waktu, tak terkecuali SAR-CoV-2 penyebab COVID-19.


Dikatakan oleh Lucy van Dorp, ahli evolusi patogen dari University College London, Inggris, virus ini bermutasi untuk mempertahankan diri pada suatu keadaan dan lingkungan yang baru secara terus-menerus. Mutasi ini telah ditemukan di berbagai negara, seperti Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.


Meskipun sejauh ini belum dipastikan bahwa penyakit akibat virus yang bermutasi makin parah, tetapi yang dikhawatirkan adalah sistem kesehatan akan kewalahan akibat peningkatan perubahan yang cepat.


Itulah sedikit fakta tentang perkembangan COVID-19. Tetap patuhi protokol kesehatan dan bila waktunya sudah tiba kamu divaksinasi, jangan menundanya. Semoga kita tetap terlindungi dari penyakit ini dan pandemi ini akan segera berakhir. Agen Domino99

No comments