Header Ads


5 Cara Mengetahui Apakah Kamu Kelebihan Berat Badan

InfoKesehatan - Sebuah penelitian dalam jurnal BMJ Open tahun 2014 menunjukkan rendahnya kesadaran tentang status berat badan pada populasi obesitas di Inggris. Kurang dari 10 persen responden yang mengetahui dirinya termasuk dalam kategori kelebihan berat badan. 

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

Selain itu, hanya sekitar 5–12 persen yang mengetahui kisaran indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) terendah untuk obesitas. Para peneliti mencatat bahwa permasalahan yang tampak dari sini adalah orang dengan obesitas tidak menyadari risiko kesehatan dari kondisinya tersebut, serta ada potensi penyangkalan tentang berat badan berlebih.

Kedua hal itu bisa disebabkan karena kesulitan dalam memahami masalah berat badan dan sedikitnya indikator status berat badan yang bisa diandalkan. Atas dasar itu, temuan penelitian yang lebih serius menurut peneliti adalah standar pengukuran dan penanda obesitas yang sulit dipahami.

BMI telah menjadi standar utama pengukuran berat badan selama beberapa dekade. Namun, itu juga mendapat kritik dalam beberapa tahun terakhir, karena para ahli merasa BMI tidak ramah bagi awam, atau bahkan untuk orang yang telah berpengalaman.

Di sini, para pakar mencoba mencari cara lain yang lebih mudah untuk memahami status berat badan seseorang. Berikut metode alternatif untuk mengetahui apakah seseorang telah kelebihan berat badan selain dengan BMI. 

1. Pengukuran pinggang

Cara terbaik untuk mengetahui apakah kamu memiliki berat badan yang sehat adalah dari ukuran pinggangmu.

Dalam satuan sentimeter (cm), Kementerian Kesehatan RI menyatakan batas aman lingkar perut 80 cm pada perempuan serta 90 cm pada laki-laki. Lingkar pinggang di atas angka tersebut menunjukkan lemak perut berlebihan yang berbahaya di sekitar organ vital, meningkatkan risiko obesitas, kolesterol, dan tekanan darah tinggi, serta sindrom metabolik. 

Untuk mengukur lingkar pinggang, yang kamu butuhkan adalah pita pengukur. Letakkan di bagian atas tulang pinggul, lingkarkan ke tubuh dan sejajarkan dengan pusar. Jangan menahan napas, lalu catat.

Metode pengukuran ini dinilai sebagai alat yang mudah dipahami, dengan keunggulan kinerja yang cepat, dan dimanfaatkan sebagai prediktor risiko diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit jantung yang cukup dapat diandalkan.

2. Lewat dengkuran

Dengkuran berlebihan yang diikuti gelisah saat bangun tidur bisa jadi pertanda untuk segera memeriksa status berat badan. Karena, jika kamu mendengkur dan jarang tidur nyenyak, itu bisa dikaitkan dengan sleep apnea.SahabatQQ

Sleep apnea adalah kondisi seseorang mengalami episode henti napas berulang kali saat tidur. Hal ini bisa menyebabkan hilangnya oksigen, kelelahan ekstrem selama jam-jam terbangun. Kebanyakan orang dengan kondisi ini cenderung mendengkur karena terdapat sumbatan dalam jalan napas.

Lemak yang disimpan tubuh di sekitar leher bisa mempersempit jalan napas, sehingga menyebabkan pernapasan dangkal atau henti napas. Kamu bisa bertanya kepada keluarga atau orang terdekat yang bisa memeriksa, apakah kamu pernah atau sering mendengkur saat tidur.

3. Sering merasakan sensasi terbakar di dada

Perubahan berat badan sekecil apa pun, dapat menyebabkan naiknya produksi asam lambung. Asam lambung ini dapat menyebabkan munculnya sensasi terbakar yang tidak nyaman di dada, dan berpindah ke leher serta tenggorokan.

Mengalami gejala asam lambung lebih dari dua kali setiap minggu dikaitkan dengan kondisi penyakit gastroesophageal reflux (GERD). Diketahui bahwa lebih dari sepertiga orang yang kelebihan berat badan dan obesitas mengalami GERD. 

Dalam penelitian bertajuk "Obesity and GERD" dalam jurnal Gastroenterology Clinics of North America tahun 2015, ditermukan adanya hubungan antara obesitas dan perkembangan GERD.

Selain sering merasakan sensasi terbakar di dada, kamu juga harus waspada terhadap gejala lain seperti sering serdawa, mual, rasa pahit di mulut, dan sakit perut. Itu bisa menjadi tanda awal kelebihan berat badan.

4. Sakit pada sendi

Obesitas merupakan salah satu faktor risiko dari osteoartritis, yaitu jenis radang sendi yang paling umum ditemui. Osteoartritis menyebabkan gangguan kelumpuhan yang merusak sendi, mengakibatkan rasa nyeri, penurunan mobilitas sendi, dan berkurangnya kualitas hidup.

Orang dengan obesitas membawa beban ekstra yang memberikan tekanan berlebihan pada semua sendi. Saat berat badan bertambah, maka tekanan juga meningkat. Kalau lutut dan pinggul kamu sering pegal, atau mengalami sakit punggung kronis, itu bisa menjadi pertanda kamu memiliki kelebihan berat badan.Agen Domino99

5. Merasa sangat lelah

Selain pada sendi, kelebihan berat badan juga memberikan tekanan tambahan pada organ dalam, termasuk paru-paru. 

Berkaitan dengan itu, individu yang kelebihan berat badan juga menjadi lebih riskan terkena asma. orang dengan obesitas mungkin mengalami peradangan kronis karena berat badannya yang berlebih. Hal ini dapat menyebabkan peradangan saluran napas dan membuat pernapasan jadi lebih sulit dilakukan.  

Jika melakukan tugas sederhana seperti mengikat sepatu atau membersihkan kamar membuatmu lelah, sesak napas, atau kesulitan bernapas, itu menjadi indikasi masalah berat badan. 

Pada umumnya, kenaikan berat badan terjadi secara perlahan namun signifikan. Hal itu tak jarang membuat seseorang terlambat menyadari bahwa dirinya telah kelebihan berat badan.

Meski membicarakan dan mengakui status berat badan bisa jadi hal menantang, tetapi sangat disarankan untuk mencari bantuan kesehatan sesegera mungkin demi mencegah komplikasi. Penerimaan diri adalah langkah awal membuat perubahan yang lebih baik,  jangan takut dan beranikan diri untuk memulai perubahan, yuk!

No comments