Header Ads


Hati-hati 9 Penyakit di Balik Obesitas Akibat Terlalu Banyak Makan dan Malas Gerak

Info Kesehatan - Obesitas merupakan kondisi adanya lemak berlebihan di tubuh dan ini tidak sehat. Beberapa penyebabnya adalah gaya hidup, seperti terlalu banyak makan dan malas gerak atau olahraga.

Hati-hati 9 Penyakit di Balik Obesitas Akibat Terlalu Banyak Makan dan Malas Gerak

Di samping itu, seseorang yang kelebihan berat badan hingga 40 persen dikatakan dua kali lipat lebih mungkin untuk meninggal lebih cepat. Seram, kan? Penyebabnya karena orang-orang yang obesitas lebih rentan mengidap berbagai penyakit berbahaya.


SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya


Berikut ini adalah sederet penyakit berbahaya yang mengancam bila obesitas tidak segera ditangani.


1. Penyakit jantung dan stroke

Seseorang dengan berat badan berlebih alias obesitas memiliki kadar kolestrol low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat, trigliserida, dan gula darah yang lebih tinggi. Faktor-faktor tersebutlah yang berpengaruh besar terhadap kemunculan penyakit jantung dan stroke.

Dilansir WebMD, kadar LDL yang terlalu tinggi dapat menumpuk dan menyumbat arteri (proses aterosklerosis). Ketika hal ini terjadi, maka aliran darah dan oksigen akan menurun, sehingga mengakibatkan angina atau nyeri dada dan bisa berujung pada serangan jantung dan stroke.

Mengerikannya lagi, dilansir OnHealth, dua kondisi tersebut umumnya tidak menunjukkan gejala hingga akhirnya seseorang mengalami serangan. 

Dampak buruk akibat stroke adalah kerusakan jaringan otak dan menyebabkan berbagai kecacatan. Misalnya seperti gangguan bicara dan bahasa, melemahnya otot, serta perubahan kemampuan berpikir dan nalar.

Hal ini telah terbukti pada sebuah tinjauan 25 studi tahun 2010 yang melibatkan hampir 2,3 partisipan. Hasil akhirnya menyimpulkan bahwa obesitas meningkatkan peluang seseorang terkena stroke hingga 64 persen.


2. Diabetes tipe 2

Orang-orang dengan obesitas dua kali lipat lebih berisiko terkena diabetes tipe 2 daripada orang-orang dengan berat badan normal. Diabetes dipe 2 sendiri mengakibatkan seseorang mengalami penurunan kemampuan mengontrol gula darah. 

Parahnya lagi, penyakit tersebut merupakan pemicu utama kematian dini, penyakit jantung, stroke, termasuk kebutaan. Di samping itu, studi dalam jurnal "Obesity Surgery" tahun 2011 mengatakan bahwa obesitas dan diabetes tipe 2 adalah dua kondisi yang berhubungan.

Kalau kamu terdiagnosis diabetes tipe 2, berusahalah untuk aktif secara fisik dan mendapatkan berat badan ideal. Ini berguna untuk membantu tubuh mengontrol gula darah. Selain itu, aktivitas fisik juga dapat membantu untuk menurunkan berat badan berlebih.


3. Jenis kanker tertentu

Dilansir Healthline, kanker bukanlah penyakit tunggal dan hubungannya dengan obesitas tak sejelas penyakit lain seperti jantung dan stroke. Namun, jangan senang dulu. Sebab, orang-orang dengan obesitas lebih berpotensi terkena jenis kanker tertentu.

Contohnya saja, perempuan obesitas lebih berisiko mengalami kanker rahim, kanker kantung empedu, kanker serviks, kanker ovarium, kanker payudara, dan kanker usus besar. Sementara itu, pada laki-laki yang obesitas, mereka berisiko mengalami kanker kolorektal dan kanker prostat.

Meskipun hubungannya tak sejelas penyakit lain, studi dari "The Lancet Oncology" tahun 2014 mengatakan bahwa pada tahun 2012 terdapat sekitar 28.000 kasus kanker baru pada laki-laki dan 72.000 pada perempuan yang terkait dengan kelebihan berat badan atau obesitas di Amerika Serikat.


4. Batu empedu

Sama dengan kanker, hubungan batu empedu dengan obesitas masih belum jelas. Namun, mereka yang obesitas dikatakan memiliki peluang lebih besar untuk mengidap penyakit ini.

Mengutip Healthline, orang dengan obesitas disebutkan memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi di empedu atau memiliki kantung empedu besar tapi tak berfungsi dengan baik, sehingga terbentuklah batu empedu. Apalagi, penyakit yang satu ini menyebabkan rasa sakit, sehingga membutuhkan operasi untuk mengatasinya. SahabatQQ

Kalau kamu berniat untuk menurunkan berat badan, pastikan penurunannya dilakukan secara perlahan, yakni sekitar 0,5 kg per minggu. Sebab, dilansir WebMD, penurunan berat badan secara drastis dapat memungkinkan seseorang terkena batu empedu.


5. Tekanan darah tinggi

Darah tinggi bisa terjadi lantaran jaringan lemak dalam tubuh membutuhkan oksigen dan nutrisi. Maka dari itu, jika terdapat lemak berlebih, maka pembuluh darah perlu mengalirkan darah lebih banyak ke lemak tersebut.

Ini artinya, jantung kita harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh agar lemak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi. Sayangnya, keadaan tersebut justru mengakibatkan tekanan pada dinding arteri alias tekanan darah tinggi atau hipertensi. Lambat laun, jika tak segera ditangani, keadaan ini akan menyebabkan kerusakan jantung dan arteri.


6. Non-alcoholic steatohepatitis (NASH)

Orang-orang dengan obesitas rupanya lebih rentan terkena non-alcoholic steatohepatitis (NASH) atau jenis perlemakan hati. Lemak yang berlebih pada hati dapat menyebabkan kerusakan hati atau jaringan parut tumbuh alias sirosis.

Umumnya, penyakit ini tidak menimbulkan gejala. Namun, lama-lama kondisi tersebut akan menyebabkan gagal hati.

Jadi, jika kamu ingin mencegah atau menanganinya, mulai sekarang sebaiknya kontrol berat badan, rutin berolahraga, serta hindari konsumsi alkohol.


7. Osteoartritis

Dilansir Mayo Clinic, osteoartritis merupakan jenis radang sendi yang paling umum dan diderita oleh jutaan orang di seluruh dunia, termasuk orang-orang dengan obesitas.

Orang-orang dengan obesitas sendiri rawan mengalami osteoartritis lantaran berat badan berlebih yang harus dipikul sendi, sehingga perlahan akan mengikis tulang rawan yang berguna sebagai bantalan untuk melindungi sendi tersebut.

Selain itu, osteoartritis bisa saja merusak bagian sendi mana pun. Namun, umumnya penyakit ini akan menyerang lutut, pinggul, atau punggung. Perlu juga dicatat kalau gejalanya sendiri bisa ditangani, tetapi jika sudah terlanjur rusak tidak dapat diperbaiki.


8. Gout

Gout adalah gangguan pada sendi akibat tingginya kadar asam urat dalam darah. Hal ini bisa terjadi karena tingginya asam urat dapat berubah menjadi padat atau seperti kristal, sehingga akan mengendap di persendian. Nah, penyakit ini sendiri rentan dialami seseorang yang kelebihan berat badan atau obesitas. Agen Domino99

Selain itu, dalam jangka waktu pendek, seseorang yang mengubah pola makan tertentu dapat mengidap asam urat jika sebelumnya mereka pernah mengalaminya atau memiliki kadar asam urat tinggi.

Jadi, jika kamu punya masalah kegemukan atau obesitas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dulu.


9. Sleep apnea

Sleep apnea merupakan gangguan tidur yang menyebabkan seseorang mendengkur keras hingga berhenti bernapas dalam waktu singkat. Keadaan ini terjadi karena banyaknya lemak yang ada di sekitar leher, sehingga mengakibatkan penyempitan saluran napas. Jadi, semakin tinggi berat badan, maka semakin besar risiko terkena sleep apnea.

Efeknya, gangguan tidur satu ini mengakibatkan pengidapnya kesulitan tidur di malam hari, mengantuk di siang hari, hingga meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan stroke.


Itulah sembilan penyakit yang diakibatkan obesitas. Yuk, mulai sekarang perbaiki gaya hidup, seperti olahraga teratur dan menerapkan pola makan bergizi seimbang untuk mencegah obesitas dan penyakit berbahaya lainnya. Agar proses penurunan berat badan sehat dan mencegah efek samping yang tidak diinginkan, baiknya konsultasikan dengan dokter dan/atau ahli gizi, ya. 

No comments